Praktikum THP 2 (Teknologi Hasil Perikanan - Modern), Membuat "Bakso Tahu Ikan Kuniran"
Bakso Tahu Ikan Kuniran |
Menurut Kumalasari dan Fitri (2011), ikan merupakan salah satu bahan pangan yang dimiliki nilai gizi yang tinggi terutama protein, yang mampu pemberian asupan gizi protein bagi tubuh. Pengembangan produk berbasis ikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi ikan. Diversifikasi produk olahan ikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan konsumsi ikan.
Salah satu usaha diversifikasi produk perikanan yang dapat dikembangkan dan berpeluang menambah nilai tambah (added value) adalah bakso tahu ikan. Ikan yang sering digunakan dalam pembuatan bakso tahu ikan adalah ikan kurisi (Nemipterus nematophorus). Ikan ini merupakan hasil tangkapan samping dari ikan-ikan demersal ekonomis. Ikan kurisi mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sekitar 16,85 % dan kandungan lemak yang rendah yaitu sekitar 2,2 % (Sedayu, 2004).
Selama ini dikenal bakso dengan bahan baku daging sapi. Kendala yang dihadapi pada bakso daging sapi adalah mahalnya harga daging sapi. Untuk itu perlu alternatif sumber protein selain daging sapi yang dapat dibuat menjadi bakso seperti daging ayam, ikan tengiri, ikan tongkol dan udang. Berbagai jenis daging dan ikan dapat diolah menjadi aneka ragam makanan seperti nugget, gelatin, sosis (Purnama, 2009).
Pengolahan ikan tenggiri menjadi bakso ikan merupakan salah satu teknologi penanganan hasil perikanan, karena dapat meningkatkan nilai tambah pada komoditas ikan tersebut. Produk tersebut merupakan salah satu bahan makanan yang bernilai gizi tinggi terutama sebagai sumber protein yang sangat dibutuhkan dalam menu sehari-hari. Selain itu ikan juga mengandung zat-zat organik lainnya yang dapat mempertahankan vitalitas tubuh, vitamin, dan mineral. Produk perikanan juga merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi pertumbuhan tubuh manusia. Industri pengolahan ikan dewasa ini telah berkembang, baik secara kualitas maupun kuantitas (Suprapto, 2006).
Berikut gambar-gambar proses pembuatan